Operasi Intelijen Terhadap Al-Qaeda Tewaskan Sandera AS dan Italia
Gedung Putih, Kamis (23/4/2015), mengatakan sebuah operasi kontraterorisme yang dilakukan terhadap sebuah markas kelompok militan Al-Qaeda pada Januari lalu di perbatasan Afganistan-Pakistan menewaskan seorang sandera warga AS dan Italia.Satu lagi warga AS yang adalah juru bicara Al-Qaeda Adam Gadahn juga tewas dalam operasi militer kontra-terorisme itu.
"Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan rasa penyesalan kami terkait tragedi ini. Presiden (Obama) bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan operasi tersebut," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.
Gedung Putih mengidentifikasi para sandera yang tewas dalam operasi tersebut adalah seorang kontraktor AS Warren Weinstein dan pekerja sosial Italia, Giovanni Lo Porto.
Weinstein diculik di kediamannya di Lahore, Pakistan pada 31 Agustus 2011 tak lama sebelum pria itu dijadwalkan pulang ke AS setelah tujuh tahun bekerja di Pakistan.
Weinstein kemudian sempat muncul dalam video yang dirilis Al-Qaeda. Di dalam video tersebut pria itu meminta pemerintah AS membebaskan seluruh tahanan Al-Qaeda. Sementara itu, Giovanni Lo Porto dinyatakan hilang pada Januari 2012 di Pakistan.
"Analisa dari semua informasi yang bisa diperoleh menuntun intelijen untuk memastikan bahwa operasi itu secara tak sengaja telah menewaskan kedua sandera tersebut," tambah Gedung Putih.
"Operasi itu mentargetkan sebuah markas Al-Qaeda, yang saat itu diyakini tidak menampung seorangpun sandera. Markas Al-Qaeda itu terletak di perbatasan Afganistan dan Pakistan," masih keterangan Gedung Putih.
Keterangan Gedung Putih itu tidak menjelaskan badan pemerintah yang melakukan operas tersebut, kemungkinan besar operasi itu dilakukan oleh dinas intelijen.
"Kami juga memastikan bahwa Ahmed Faruq, seorang warga AS yang menjadi salah seorang petinggi Al-Qaeda, tewas dalam operasi yang sama," lanjut Gedung Putih.
"Selain itu, warga AS lain Adam Gadahn yang juga merupakan anggota penting Al-Qaeda, juga terbunuh pada Januari dalam sebuah operasi kontraterorisme terpisah," tambah keterangan itu.
"Meski Faruq dan Gadahn adalah anggota Al-Qaeda, mereka bukanlah target yang diincar. Kami tak mendapatkan informasi keberadaan mereka di lokasi tempat operasi tersebut digelar," demikian Gedung Putih.
Post a Comment