Budaya Harus Diperhatikan, Saya Buktikan jika Jadi Presiden

Budaya Harus Diperhatikan, Saya Buktikan jika Jadi Presiden

Calon presiden Joko Widodo mengungkapkan kecintaannya pada keraton atau kerajaan. Jika terpilih menjadi presiden, Jokowi berkomitmen untuk memberikan perhatian pada keberlangsungan kearifan lokal.

Dalam sambutannya saat mengunjungi Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6/2014), Jokowi menceritakan awal mula kecintaannya pada keraton. Ia mengungkapkan, sejak masa kecil hingga dewasa, ia menjalani hidup di dekat lingkungan Keraton Surakarta.

"Oleh sebab itu saya dua kali mengadakan acara Keraton Sedunia di Solo dan festival raja-raja di Jakarta karena kecintaan saya terhadap keraton," ujar Jokowi.

"Tapi negara belum memberikan perhatian terhadap kebudayaan. Saya setuju 100 persen jika kebudayaan diperhatikan. Akan saya buktikan jika saya jadi presiden," lanjut Jokowi.

Pernyataan Jokowi tersebut diungkapkan di depan Sultan Cirebon Sepuh Pangeran Arif Nadiningrat serta ratusan warga Cirebon di Pendopo Utama Kasepuhan.

Jokowi mengatakan, setiap negara memiliki identitas, jati diri dan karakter. Semua itu, kata dia, tercermin bukan pada kehidupan masyarakatnya yang modern, melainkan lewat keraton atau kerajaan. Jati diri bangsa Indonesia itu tak boleh hilang dan perlu dilestarikan.

Berkaca pada negara lain, Jokowi melanjutkan, tidak ada negara yang memiliki keraton, kerajaan atau lembaga adat sebanyak di Indonesia. Jokowi menyebutkan, Indonesia mempunyai 148 keraton atau kerajaan.

"Pendidikan di konstitusi kita sudah jelas mengamanatkan 20 persen anggaran. Tapi soal kebudayaan ini belum. Inilah warisan yang harus dipelihara," lanjut Jokowi.

Acara Jokowi di Kasepuhan Cirebon tersebut merupakan bagian dari rangkaian safari politiknya di Pantai Utara Jawa.