Para astronom sedang harap-harap cemas, menanti apakah Komet ISON -- yang sedang dalam perjalanan berbahaya menuju Matahari -- bakal selamat. ISON akan berada dalam titik terdekat dengan pusat Tata Surya pada Kamis pukul 18.35 GMT atau Jumat dini hari 01.35 WIB.
BERITA TERKAIT
Ditemukan, Spesies Baru `Kucing Berbulu Macan` Ditemukan, Spesies Baru `Kucing Berbulu Macan`
Fosil `Misty` Dinosaurus Raksasa 150 Juta Tahun Dilego Rp 7,8 M Fosil `Misty` Dinosaurus Raksasa 150 Juta Tahun Dilego Rp 7,8 M
ISON digadang-gadang sebagai 'komet abad ini', namun panasnya Matahari dan tarikan gravitasi bisa saja menghancurkannya sebelum sempat menerangi langit malam -- mengubah gelap menjadi terang. Sejumlah ilmuwan bahkan yakin, ISON sudah goyah.
Profesor Tim O'Brien, associate director Jodrell Bank Observatory, Inggris mengatakan, ISON seperti melempar bola salju ke api. "Sulit baginya untuk selamat," kata dia seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/11/2013).
"Untungnya, ISON adalah obyek yang besar dan bergerak cepat, jadi tak akan menghabiskan terlalu banyak waktu berada di dekat Matahari. Apapun, masih banyak ketidakpastian," kata O'Brien.
ISOM berasal dari Awan Oort, wilayah misterius, dingin, dan jauh dari Tata Surya. Ia pernah melesat melintasi Bumi dengan kecepatan jutaan kilometer per jam. Dan kini, ia memasuki tahap yang paling berbahaya dari perjalanannya.
ISON akan melintasi Matahari hanya dalam jarak 1,2 juta kilometer. Atau secara efektif menyenggol permukaan Sang Surya.
Para ilmuwan pun khawatir. "Kemungkinan terburuk, ISON akan meledak dan terlempar oleh kekuatan Matahari," kata Professor Mark Bailey, dari Armagh Observatory di Northern Ireland.
"Ia akan terekspos panas matahari yang intens -- yang akan melelehkan es yang terkunci di dalamnya, mengubahnya menjadi gas."
Medan gravitasi Matahari intens yang menghasilkan gaya pasang surut yang juga akan memiliki pengaruh besar pada komet.
Para ilmuwan takut, ISON bisa senasib dengan Komet Lovejoy, yang pecah setelah melintas dekat Matahari pada 2011. Atau, bisa-bisa ia kehabisan bahan bakar dan gagal. Mudah-mudahan, ukuran besar ISON yang bisa melindunginya.
Para astronom memperkirakan, nukleus atau inti komet yang diyakini berdiameter beberapa kilometer, akan membuat ISON bertahan terhadap ganasnya Matahari.
Jika ISON berhasil lolos, panas Matahari akan merangsang debu dan gas pada intinya -- membuatnya benderang di langit malam. Namun, apakah ISON layak dijuluki 'komet abad ini', tak jelas.
"Jika lolos, kesempatan untuk menyaksikannya adalah pada awal Desember," kata Robert Massey dari Royal Astronomical Society.
Post a Comment