"Genderuwo" Bergelantungan di Jembatan Penyeberangan
Memperingati Hari Antikorupsi se-Dunia, puluhan aktivis turun ke jalan. Mereka menggelar aksi teatrikal dengan menggantung sepuluh boneka hantu di bawah jembatan penyeberangan, depan Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah.Sebelum digantung, boneka-boneka pengusir burung di sawah yang dibuat menyerupai genderuwo, tengkorak, drakula, pocong, dan kuntilanak ini diarak menelusuri jalan Slamet Riyadi.
Setibanya di bawah jembatan penyeberangan, boneka-boneka hantu itu digantung dengan sepuluh tali yang sudah disiapkan. Sambil berteriak "Indonesia Bebas Korupsi" hantu-hantu tersebut digantung secara massal.
Koordinator komunitas Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, mengatakan hantu-hantu ini khusus diberikan kepada para koruptor sebagai peringatan apa yang mereka lakukan, tak ubahnya seperti para hantu yang bertindak kejam mencelakakan umat manusia.
"Hantu-hantu ini sebagai hadiah yang akan dikirimkan kepada para koruptor dan calon koruptor biar mereka tidur bersama dan hidup bersama dengan para koruptor. Biar para koruptor itu dicekik bila mereka melakukan korupsi. Toh, apa yang mereka lakukan dengan cara korupsi tidak ubahnya seperti sifatnya hantu-hantu itu. Kejam dan bengis mencelakakan manusia,".
Sementara aksi menggantungkan boneka-boneka hantu, ungkap Mayor, sebagai simbol bahwa koruptor yang telah memakan uang rakyat diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Tak hanya mengusung dan menggantung boneka hantu, aksi menginjak-injak karikatur tikus yang digambarkan sebagai simbol korupsi. Selain para aktivis antikorupsi, warga yang kebetulan melintasi,juga ikut menginjak-injak karikatur tikus-tikus berdasi sambil menuliskan pesan di atas kain putih.
Jalannya aksi treatrikal ini cukup menyedot perhatian masyarakat yang kebetulan tengah mengikuti kegiatan Car Free Day. Bahkan, warga yang kebetulan melintas di tengah aksi, selain ikut hanyut dalam aksi, banyak yang mengabadikan dengan menggunakan kamera ponsel mereka.
Post a Comment