Australia Hentikan Pencarian 2 Objek Diduga Puing MH370 di Samudera Hindia
Telah sampai 14 hari sejak pesawat Malaysia Airlines MH370 dinyatakan hilang. Bila ada dugaan jatuh di lautan itu benar, apakah mungkin masih terdapat puing yang mengapung hingga saat ini?Steve Wallace, Mantan direktur badan aviasi federal Amerika Serikat (FAA), menyatakan bahwa pesawat jatuh ke lautan maka dapat disimpulkan serpihan yang besar akan tenggelam ke lautan. Apalagi peristiwa hilangnya pesawat itu sudah berlangsung selama dua pekan.
"Akan tetapi, benda ringan seperti pelampung, bantalan kursi dan barang yang bukan bagian dari struktur pesawat, mungkin bisa bertahan dan mengapung di lautan selama berhari-hari," ungkap Wallace seperti dikutip CNN, pada Jumat (21/3/2014).
Penjelasan berbeda telah disampaikan oleh Remi Jouty, penyidik hilangnya pesawat Air France tahun 2009 lalu. Menurutnya, pesawat MH379 itu tak akan pernah ditemukan serpihannya abila memang benar telah jatuh di Samudera Hindia.
Pernyat tersebut bukan tanpa alasan. Kedalaman laut di wilayah Samudera Hindia itu rata-rata mencapai 3.600-3.890 meter. Khusus untuk wilayah di kawasan yang sedang disisir, kedalamannya akan lebih dari 4.267 meter dan arus laut pun akan sangat kuat.
Untuk mengukur kedalaman Samudera Hindia ini dengan logika awam, bisa dikomparasi dengan sebuah gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai dengan ketinggian 829,8 meter. Kemudian juga dengan Petronas Tower yang berada di Malaysia dengan ketinggian 452 meter. Serta Monas yang memiliki tinggi 132 meter pun seperti tak ada tidak berarti.
Dari data yang dimiliki Boeing, pesawat MH370 yang berjenis 777-200ER itu diketahui hanya memiliki panjang keseluruhan 63,7 meter. Dapat dibayangkan bagaimana situasinya bila pesawat berukuran 'sekecil' itu jatuh ke dalam lautan yang memiliki luas dan dalam seperti itu.
Di lain pihak, Australia yang telah ikut membantu pencarian pesawat MH370 dan menemukan puing - puing yang diduga serpihan MH370 menyatakan telah menghentikan upaya pencariannya terhadap dua objek yang ditemukan tersebut.
Seperti yang telah dilansir dari CNN.com, pada hari Jumat (21/3/2014), pesawat militer, serta pesawat jet komersial dan dua kapal dagang dari negeri kanguru tersebut telah gagal menemukan jejak objek yang dietmukan melalui satelit pada Minggu (17/3) lalu di Samudera Hindia Selatan. Titik ini diketahui berada pada 1.400 mil dari pantai barat Australia.
Post a Comment